 |
| Image From Financial-Market News |
Kebanyakan dari kita pasti senang dengan filem - filem yang berkualitas. Filem - filem yang dianggap berkualitas tersebut, digarap dengan anggaran yang bervariatif (lintas genre). Tidak seperti filem - filem di negara kita, yang walaupun digarab dengan dana yang dianggap "wah" menggunakan kacamata rupiah, namun kualitas filemnya belum tentu berkualitas, bahkan bisa dibilang sampah! Kualitas suatu filem pun tidak dipengaruhi banyaknya tiket yang terjual ataupun jumlah penonton yang menyaksikan filem tersebut. Namun, jika kita melihat industri perfileman saat ini, banyak yang mengatakan bahwa filem yang berkualitas adalah filem yang sudah masuk box office. Lalu apakah box office itu?
Dari segi istilah (terminologi), box office adalah stan (tempat) yang ada pada gedung teater, bioskop, atau stadiun yang digunakan untuk menjual tiket (Collins English Dictionary, 1991, 1994, 1998, 2000, 2003). Ada pula yang mengartikannya sebagai kantor penjualan tiket. Artinya, secara isitlah, box office adalah tempat untuk membeli, memesan, atau tempat untuk menjual tiket. Cambridge Dictionaries Online menambahkan makna box office dengan: "ukuran kesuksesan dan kepopuleran sebuah filem atau aktor secara finansial."
Berangkat dari pemahaman terminologi tersebut, maka saya berasumsi bahwa semua filem - filem yang menyandang predikat box office adalah filem - filem yang berhasil meraih keuntungan secara finansial. Sekalipun demikian, saya tidak hendak mengatakan bahwa filem - filem yang menyandang predikat box office, adalah filem - filem yang tidak berkualitas menurut kacamata para pakar perfileman. Ada tempat dimana kritikus, pemerhati, dan pelaku perfileman menilai sebuah filem berkualitas atau tidak, seperti ajang Academy Awards. Demikianlah paparan saya mengenai box office, semoga membantu!!!
No comments:
Post a Comment