Seandainya semua
petani; jujur dan berdedikasi, bukan sekedar mencari kuanitas berorientasi
profit, tapi kualitas yang menjadi prioritas. Maka sehatlah bumi beserta
isinya.
Pada realitas
ke-kini-an, tanaman organik menjadi langka dan cukup mahal. ‘Deadline’ pada
permintaan pasar menjadi alasan bermain curang. Tetapi tentunya, masih banyak
Petani yang ‘jujur’ dan berdedikasi; bukan kloningan dan ‘kejar tayang’
memuaskan nafsu penada dan para pemain pasar.
Betapa rajin dan
bersungguh – sungguh para petani yang ‘baik hati’. Mereka begitu peduli dengan
apa yang akan di makan calon pembelinya, tanpa peduli dengan profit dan
kuantitas barang dagangannya.
Begitu pula dengan para
penulis yang ‘baik hati’, mereka akan lebih peduli dengan kualitas tulisannya.
Mereka tidak butuh perusahaan mayor label untuk mencetak dan memajang karya
tulis mereka. Sebab bagi mereka, tulisan yang baik pasti akan tersebar dan
menyebar dengan sendirinya.
Sebab pada realita
ke-kini-an, dunia online menjadi dunia yang cerah bagi para penulis ‘idealis’,
karena disanalah karya mereka di promosikan dan di sebarkan secara independen,
serta akan lebih mudah mendapat kritikan serta masukan. Maka yang di butuhkan
adalah kesiapan untuk menyikapi serta menampung segala kritik dan saran!
Tanamlah benih tulisan
kita dengan jujur dan berdedikasi pada setiap media yang kita gunakan. Meskipun
tulisan kita fiksi, pastikan ada manfaat; jangan pernah ragu memperhalus fakta
tentang ‘tragedi’ atau imaji fantasi dalam diksi dan indahnya rima. Sebab semua
benih yang baik, jika dirawat dan diperhatikan, akan menua hasil yang
memuaskan.
Dan untuk jurnalis
mainstream, praktekanlah ilmu jurnalistik kalian secara benar dan baik. Jangan
mau di sogok untuk membuat berita atau artikel iklan dimana isinya menjatuhkan
individu serta ‘kelompok’ tertentu. Sebab kebenaran akan selalu menang melawan
kebatilan. Maka pilah-pilihlah antara salah dan benar, karena engkau akan
menjadi bagian dari sejarah.
No comments:
Post a Comment