+ -

Antara Paris, Palestine, Syria, dan Irak

Antara Paris, Palestine, Syria, dan Irak. Dunia menangis mendengar kabar jatuhnya korban jiwa dalam teror diantara gagap gempita dan "orkestra" para pendukung partai persahabatan Der Panzer vs Les Blues. Facebook bereaksi dengan menampilkan fitur untuk menambah bendera Prancis pada profile, sebagai tanda duka universal atas tragedi Paris.

Golongan tertentu memprotes "standar ganda" nilai kemanusiaan dari mereka yang berkabung atas tragedi Paris. Mengapa ketika Paris, baru semua menangis? Mengapa tidak untuk Palestine, Syria, Irak, atau Asap Indonesia? Lalu mereka berdalih, bahwa konteksnya berbeda? Disana perang di Paris tidak!

Konteks memang berbeda, namun objeknya tetap sama, yakni: Kemanusiaan atau manusia. Apakah manusia Palestine, Syria, dan Irak berbeda nilainya dengan manusia Paris? Jika ya, dimana letak perbedaannya? Jika tidak, kenapa tidak bersikap sama dalam melihat tragedi di Paris, Palestine, Syria, Irak, dan tragedi kemanusiaan lainnya?

Semua manusia waras pastinya tidak pernah mengamini perbuatan teror dan penghilangan nyawa. Yang perlu ditakuti adalah manusia dengan "standar ganda" dalam melihat nilai kemanusiaan dan manusia itu sendiri. Jika kita tidak bersikap terhadap tragedi yang satu, buat apa kita bersikap terhadap tragedi yang lain. Jika kita mengutuk tragedi timteng, kitapun harusnya mengutuk tragedi Paris. Proporsi nilai kemanusiaan haruslah sama dalam melihat tragedi yang satu dengan tragedi yang lain.

Atas nama kemanusiaan dan hak asasi manusia, segala teror dan tragedi harusnya diperlakukan sama oleh manusia yang mengaku berperi kemanusiaan apalagi bertuhan. 
Thanks for share!
5 Sofyan Salim: Antara Paris, Palestine, Syria, dan Irak Antara Paris, Palestine, Syria, dan Irak. Dunia menangis mendengar kabar jatuhnya korban jiwa dalam teror diantara gagap gempita dan "...
< >