Mobil yang kami kendarai terus melaju menuju bagian paling selatan kota ternate. Lalu lintas kota tidak begitu padat seperti biasanya dan itu membuat perjalanan kami terasa cepat menuju pantai Castella. Di dalam mobil, suasana menjadi remai ketika Fanni di sindir oleh Ririn karena belum memiliki pacar. Fanni menjadi merah merona, mungkin karena malu dengan lelaki yang tadi bermain mata dengannya.
“Ah. Bisa
saja kamu Rin. Aku masih belum mau pacaran, bukan karena nggak mau, tapi belum
ada sosok yang pas dan menarik hatiku!” Fanni berkomentar setelah Ririn menghinanya
dengan sebutan Jomblo Sejati!
“Terus
yang di belakangmu gimana, Fan?” rupanya Ririn sudah membaca situasi dan sedang
mencari sikon yang pas untuk memberi solusi. Dan ya, aku pun tertawa geli
melihat ekspresi Fanni yang terlihat malu – malu ‘kucing’.
“Iya,
Fan, sudah waktunya kamu mencari pacar dan segera menikah. Nggak mau kan di
panggil perawan tua!” dengan antusias aku melontarkan nasihat berbumbu ejekan, yang
langsung di respon dengan cubitan genit Fanni, yang terasa seperti sengatan
semut merah!
“Emang kamu sudah punya, ya? Berani –
beraninya menghinaku, padahal kamu sendiri belum laku!” setelah mencubitku,
Fanni melontarkan kalimat tanya dengan bumbu sindiran yang langsung membuatku
malu. Tapi, aku tidak menunjukkan ekspresi malu kepada mereka dan hanya terbahak
saja merespon kalimat Fanni!
Sementara
teman Fanni yang mungkin sebentar lagi akan menjadi pacarnya, terlihat bahagia
mendengar obrolan kami. Dia seakan mendapat lampu hijau untuk melinatasi ruang
hati Fanni. Bagaimana tidak, sedang Ririn sudah membocorkan ‘rahasia’ Fanni! Dia
memang berteman dengan lelaik tersebut, namun setahu aku, Fanni tidak terlalu
dekat dengan setiap teman lelakinya. Teman lelakinya yang paling dekat
dengannya hanyalah aku, dan dia menganggapku seperti saudaranya.
Jalinan
persahabatan kami sudah berlangsung lama, sejak kami bertetangga di rumah dinas
kepolisian. Ayahnya dan Ayahku adalah anggota polisi yang berteman akrab,
seperti bersaudara, sehingga membuat aku dan Fanni seperti kakak – beradik. Persahabatan
kami terus berlanjut, walau rumah kami sudah berjauhan. Bersekolah dan kuliah
di SMA dan Universitas yang sama, membuat kami semakin sulit terpisahkan,
bahkan sampai di wisuda pun hubungan kami sebagai sahabat tetap berlanjut.
***
Laju kendaraan
yang ‘ku kemudikan semakin ‘ku percepat, demi mencapai pentai Castella sebelum
jam sepuluh, agar kami bisa mendapat tempat yang pas untuk bersanatai. Pantai Castella
adalah sebuah pantai yang berhadapan dengan pulau Tidore dan Maitara. Pantainya
cukup indah dengan terumbu karang yang cukup baik di pandang mata. Pantai ini
pernah menjadi saksi kebesaran bangsa Portugis yang menjadikan pantai tersebut
sebagai pusat armada lautnya. Mereka pun mendirikan benteng terbesar se Asia di
dekat lokasi pantai tersebut. Nama pantai ini sendiri di ambil dari nama
benteng tersebut yaitu; Castella!
Setelah
sekian waktu, kendaraan kami mulai memasuki daerah yang berdekatan dengan
pantai Castella. Pulau Maitara sudah semakin jelas terlihat, menandakan
sebentar lagi kami akan sampai di pantai Castella. Jalanan di ternate adalah
jalanan yang berdekatan dengan laut, sehingga pulau pulau di sampingnya begitu
jelas terlihat jika kita berjalan mengelilingi pulau ternate.
Angin yang menabarakan air, menjadikan benturan
yang mencipta putih di atas biru. Sesekali suara ombak yang menghantam karang
begitu jelas menyapa telinga, sehingga suasana alam begitu damai menyejukkan raga.
Casino, Hotel & Racetrack - Mapyro
ReplyDeleteGet directions, reviews 여주 출장샵 and information for 속초 출장안마 Casino, Hotel & Racetrack in Ridgefield, GA. 서귀포 출장마사지 2100 Casino Parkway, 제천 출장샵 Ridgefield, 하남 출장마사지 GA 33314 - (662) 746-7777. Map.